Teh putih "dewa"nya minuman para Raja
Teh putih merupakan jenis teh yang
masih terdengar asing jika di bandingakan dengan kepopulerannya teh hitam atau
teh hijau meskipun demikian, teh putih memiliki manfaat yang lebih baik dari
yang lainnya.
Teh
putih ini memiliki kandungan antioksidan polifenol dan katekin tertinggi lebih
tinggi jika bandingkan dengan teh hitam
dan teh hijau.
Selain itu dalam proses pemetikannya
sangat hati – hati memilih pucuk daun tunas dan yang paling muda yang masih di selimuti rambut atau bulu halus berwarna putih.
Dalam pemrosesannya teh putih ini
tidak seperti teh jenis lainnya, teh putih ini tidak mengalami proses fermentasi melainkan hanya di uapkan dan di
keringkan secara tradisional yang memanfaatkan sinar matahari dan angin
pegunungan.
Dengan demikian teh yang di hasilkan
tidak banyak mengalami kerusakan dan juga menampilkan teh yang sesungguhnya
pada saat pengolahan juga menerapkan standar yang sangat ketat yang di wariskan
secara turun temurun sehingga menghasilkan produk yang terbaik.
Teh
putih di kenal juga sebagai Dewa Dewinya teh karena
diambil dari kuncup terbaik setiap pohonnya. Saat kering daun tidak berwarna hijau meliankan berwarna putih
kepekatan, ketika di seduh akan
berubah menjadi pucat (kuning pucat) namun memiliki aroma lebih lembut dan
segar.
Teh dengan Kafein yang sangat rendah ini
banyak di minati di negara – negar Eropa, Amerika Serikat dan Jepang ini
terlihat dari meningkatnya permintaan produk teh putih tersebut
Teh putih sudah ada sejak kerajaan Dinasti song (1279- 690 SM) dahulu merupakan minuman yang dirahasiakan yang hanya dikonsumsi oleh para Kaisar dan pejabat kerajaan
Tiidak dipungkiri lagi, teh putih memiliki banyak rahasia sehingga pada zaman dinasti song hanya para kaisar dan pejabat kerjaan saja yang bisa mengkonsumsinya..
Selanjutnya
Teh putih sudah ada sejak kerajaan Dinasti song (1279- 690 SM) dahulu merupakan minuman yang dirahasiakan yang hanya dikonsumsi oleh para Kaisar dan pejabat kerajaan
Tiidak dipungkiri lagi, teh putih memiliki banyak rahasia sehingga pada zaman dinasti song hanya para kaisar dan pejabat kerjaan saja yang bisa mengkonsumsinya..
Selanjutnya
Leave a Comment